Rabu, 28 November 2007

Anthurium Jemani Jaipong Harganya Bisa Capai Rp70 Juta

Jumat, 23 November 2007 Anthurium Jemani Jaipong Harganya Bisa Capai Rp70 Juta Melihat Kebun “Bunga Mahal” Milik HaryonoSudah tiga tahun ini Haryono bergelut dengan Anthurium, meskipun hobinya terhadap bunga sudah dilakukan sejak masih muda. Kini sudah ratusan bunga jenis Anthurium, Agronema, Adenium dan jenis lainnya telah dikoleksinya. Salah satu bunga yang menjadi andalannya adalah Anthurium Jemani Jaipong. Bahkan dia mencoba menyilangkan kuping gajah dengan gelombang cinta.
CHOLID TRI SUBAGIYO, Sampit
ATAP rumah dan kanopi transparan yang menutupi bunga-bunga di halaman rumah yang berada di Jalan Batu Mutiara itu masih tampak basah setelah hujan mengguyur Kota Sampit. Suasana basah kala itu pun menambah indahnya pemandangan berbagai macam bunga yang mengitari halaman rumah Haryono.
Dari dalam rumah berwarna hijau muda dengan air mancur dan kolam berisi ikan koi di samping rumahnya, keluarlah Haryono menyambut wartawan koran ini yang sebelumnya telah mengontaknya untuk bertemu.
Sambil duduk di serambi rumah yang dipenuhi bunga keluarga Araceae yaitu sejenis keladi-keladian dan yang paling trend adalah Anthurium, Haryono menjelaskan berbagai tanaman yang dia kembangkan. Seperti Anthurium yang kini sedang booming di antara jenis bunga yang lainnya.
Anthurium yang harganya hingga puluhan juta rupiah itu, membuat wartawan koran ini bertanya-tanya tentang apa yang menjadi keistmewaannya. Bahkan di pojok serambi tampak Haryono mengurung salah satu bunga Anthurium dengan kerangkeng besi stainless.
Haryono mengatakan bunga itu adalah Anthurium jemani Jaipong yang harganya mencapai Rp70 juta, bahkan lebih.
Pria yang sudah 18 tahun bekerja di PT Intan Pariwara ini memiliki hampir semua jenis Anthrium, selain jemani jaipong, seperti jemani makok, jemani cobra, jemani mawar, dan jemani kurli.
Juga ada Anthurium Hookeri dengan berbagai jenis antara lain hookeri sweta, hookeri mawar, hookeri merah, hookeri super red dan hookeri hijau. Bagi peminat gelombang cinta, Haryono juga memiliki gelombang cinta kualitas I, kualitas II, gelombang cinta lidah naga, giant, keris dan silver.
Selain Anthurium, di halaman rumah Haryono juga tersusun rapi puluhan Adenium dengan bentuk ubi yang menarik sekali. Ada juga Eforbia, Pochipodium, bahkan ada juga bunga dari Benua Afrika yaitu Samiokulkas.
“Seperti banyak orang bilang ada bunga yang bisa mengeluarkan air mata, semua jenis Anthurium pun bisa mengeluarkan air mata,” jelas Haryono sambil memperlihatkan bagian daun bunga yang dapat mengeluarkan air.
Perawatan Anthurium pun, ujar Haryono sangat mudah sekali. Anthrium dapat ditanam dalam media sekam padi, andam bambu yaitu seresah daun bambu yang telah kering, dan serbuk kayu. Tetapi untuk memudahkan dan menghemat waktu, Haryono menggunakan akar pakis yang khusus didatangkan dari Jawa untuk media Anthurium.
“Sesungguhnya lebih baik media yang kita buat sendiri dari bahan-bahan lokal seperti sekam padi, andam bambu atau serbuk gergaji. Tetapi karena saya cukup sibuk, jadi agar saya tetap dapat menyalurkan hobi saya ini, saya beli saja akar pakis dari Jawa,” kata Haryono.
Haryono menjelaskan, tanaman berdaun indah ini termasuk berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. Dari tanaman Araceae lainnya Anthurium merupakan jenis terbanyak. Diperkirakan hingga mencapai 1.000 jenis anggota marga anthurium ini.
Anthurium juga termasuk golongan tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. Jenis-jenis tanaman ini biasanya di alam terbuka seperti hutan tropis basah biasanya hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon, atau dapat juga hidup secara terestrial di permukaan tanah.
Anatomi Anthurium dengan bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar, namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa menjadi daya tarik tersendiri dari bunga-bunga lainnya. Jadi, tidak heran bila bunga jenis ini memiliki kesan mewah dan eksklusif.
Di Indonesia Anthurium dikenal sejak jaman kerajaan, bunga ini banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa konon, dipuja sebagai tanaman raja-raja
“Mungkin karena sejarahnya Anthurium menjadi tanaman mahal, dan kita juga bias membedakan anthurium dengan kehalusan dan kekokohan bungannya, semakin kokoh dan halus tentu lebih mahal,” kata Haryono.
Karena hobinya Haryono sekarang sudah mendapat keuntungan berjuta-juta rupiah, karena dalam satu bulannya Haryono bisa dapatkan Rp25 sampai Rp30 juta, sehingga untuk menyalurkan minat orang lain untuk mempunyai hobi sepertinya Haryono membuka usaha bunga yang dinamainya Harryflorist and Nurseri di halaman rumahnya.
Selain itu ternyata Anthurium tidak sekedar memajakan mata dan hati karena kehijauannya yang indah, lebih dari itu Anthurium juga mempunyai kemampuan menghilangkan toxitisitas atau zat beracun di udara, sehingga Anthurium yang juga termasuk tanaman indoor juga memberikan suasana sehat di sekitarnya.
“Selama ini sudah banyak istri-istri pejabat yang berkunjung kemari, seperti istri Kejari yang lama yaitu Bapak Chandra Siddayatra, Kadis Dikpora Yanero dan istrinya dan masih banyak lagi,” kata Haryono.
Lelaki asal Klaten yang berjodoh dengan orang Dayak ini berharap ada wadah organisasi untuk pencinta bunga, sehingga bisa digelar pameran-pameran bunga. Selain bisa menyalurkan hobi juga bisa menambah informasi untuk masyarakat tentang bunga.
Haryono juga mengaku sudah dilamar pihak Pemerintah Kabupaten Kotim untuk ikut berpartisipasi dalam memeriahkan HUT Kotim 7 Januari 2008 mendatang untuk mengikuti ajang pameran yang akan digelar. (sub)

Tidak ada komentar: